Sejak tahun 2018, kami telah melakukan kegiatan skrining kesehatan yang kami beri nama SIMBAH BUGAR, singkatan dari Skrining Fleksibilitas, Keseimbangan, Kekuatan Otot, Hambatan melakukan Aktivitas Sehari-hari, dan Kebugaran yang kami lakukan di Posyandu lansia di Kapanewon Sanden. Melalui program ini, kami menilai berbagai aspek kondisi fisik lansia untuk mengetahui sejauh mana mereka mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Skrining ini menjadi langkah awal dalam mencegah risiko jatuh, menurunnya mobilitas, serta berbagai komplikasi akibat penurunan kebugaran di usia lanjut. Didukung dengan kurangnya aktivitas fisik serta pola hidup yang kurang sehat, lansia menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap berbagai penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit degeneratif lainnya. Hal ini memperkuat urgensi dilaksanakannya program-program promotif dan preventif yang menyasar kelompok usia lanjut. Melalui skrining SIMBAH BUGAR, kami tidak hanya mendeteksi dini penurunan fungsi fisik, tetapi juga berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat di usia senja. Kami percaya bahwa pengabdian tidak harus berupa sesuatu yang megah namun cukup dengan hadir, menyapa, dan peduli, kami telah ikut serta dalam menjaga martabat dan kualitas hidup para orang tua kita. Karena itu, pengabdian kami akan terus dilakukan, tanpa henti untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan fisioterapi. Melalui SIMBAH BUGAR, kami tidak hanya mendeteksi dini penurunan fungsi fisik, tetapi juga berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat di usia senja. Setelah mendapatkan hasil skrining, tentu diperlukan adanya wadah untuk memberikan intervensi yang sesuai dan tepat sasaran. Tanpa intervensi lanjutan, hasil skrining hanya menjadi data tanpa makna praktis bagi peningkatan kualitas hidup lansia. Oleh karena itu, kami mengembangkan program lanjutan berbasis hasil skrining yaitu senam lansia setiap hari Sabtu di halaman Puskesmas Sanden. Perjalanan mengembangkan program SIMBAH BUGAR bukanlah hal yang mudah. Diawali dengan hanya 20 peserta, kami memulai langkah kecil dengan penuh keterbatasan tenaga, waktu, dan sumber daya. Namun, semangat pengabdian dan keyakinan akan pentingnya menjaga kualitas hidup para lansia menjadi fondasi kuat bagi gerakan ini untuk terus berkembang. Setiap minggu, kami melakukan skrining sederhana, mendatangi satu per satu dusun, menjalin komunikasi dari pintu ke pintu, dan menghadirkan suasana kekeluargaan agar para lansia merasa aman dan diterima. Tidak jarang kami harus menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan jadwal keluarga atau menempuh medan sulit hanya untuk menjangkau satu peserta. Tapi dari setiap tatapan hangat, pelukan tulus, dan senyum penuh syukur para lansia, kami mendapatkan bahan bakar untuk terus melangkah. Kami sadar, untuk menciptakan dampak yang lebih besar, dibutuhkan konsistensi dan inovasi. Maka dari itu, dari hasil skrining kami jadikan dasar untuk menyusun dan mengembangkan intervensi fisik tidak hanya senam aerobik low impack saja namun kami kembangkan menjadi senam keseimbangan, senam barbel, senam anti diabet, senam anti hipertensi, senam tongkat, latihan tangkal stroke yang kami desain sesuai dengan kebutuhan lansia. Dari pelaksanaan setiap seminggu sekali, dikembangkan menjadi seminggu 3 kali pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Selain itu kami juga selalu berupaya mengembangkan kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan rutin (cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat dll), edukasi kesehatan, tausiyah, menyanyikan lagu kebanggaan SIMBAH BUGAR, penggalangan dana sodakoh, rekreasi, pelatihan ketrampilan, pengembangan TOGA, membentuk kelompok belajar (membatik tulis, ecoprin, karawitan, tari, panglipur jiwa dan tahsin). Dengan kegiatan senam ini menjadi ruang bagi lansia agar terus bergerak, tertawa, dan merasakan kembali makna menjadi bagian dari komunitas. Dari kelompok kecil itu, peserta yang banyak merasakan manfaatnya kabar baik menyebar dari mulut ke mulut sehingga partisipasi terus bertambah. Selain dukungan dari Kepala Puskesmas, Panewu Sanden, lintas sektor dukungan datang dari Pemerintah Kabupaten Bantul, serta kerja keras tim pengelola simbah bugar bersama para mahasiswa dari institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan swadaya masyarakat, kami berhasil mengembangkan kegiatan senam hingga menjangkau 430 peserta. Capaian ini bukan sekedar angka, melainkan bukti bahwa kepedulian yang dirawat secara konsisten akan tumbuh, berkembang, dan menular menjadi gerakan kolektif yang berdampak. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui program SIMBAH BUGAR, kami tidak hanya berfokus pada pelaksanaan kegiatan senam dan edukasi kesehatan, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi yang berbasis bukti ilmiah.
Inovator Team: Perorangan / kelompok / Institusi / Perusahaan / Organisasi
© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality
Comment Form