preloader image

Optimalisasi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis Berbasis Komunitas Di Wilayah Kecamatan Penjaringan Dengan Inovasi Tb Bender (temukan, Basmi, Berantas, Dan Kendalikan Tuberculosis)   

Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat penyakit menular di Indonesia, termasuk di wilayah Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dengan tingginya angka kasus baru, tingkat ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan, serta terbatasnya pemahaman masyarakat. Permasalahan utama yang dihadapi meliputi mencakup rendahnya cakupan penemuan kasus, rendahnya pengetahuan pasien dan kader tentang TB, tingginya stigma, keterbatasan media edukasi yang menarik, rendahnya cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), belum optimalnya sistem pemantauan pengobatan, serta belum optimalnya koordinasi lintas sektor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Puskesmas Penjaringan mengembangkan inovasi AVATAR TB BENDER (Temukan, Basmi, Berantas, dan Kendalikan Tuberkulosis), sebuah strategi berbasis komunitas dan kolaboratif. Inovasi ini terdiri atas: APPA (Akomodasi Perangkat Pemeriksaan TB) berupa mobile skrining dengan fasilitas mantoux dan pojok dahak portabel; SI AANG (Sistem Pemantauan dan Pengendalian TB) yang memungkinkan pemantauan pengobatan secara digital; SOKKA (Strategi Optimalisasi Peran Kader dan Konselor Sebaya) yang memperkuat peran kader, duta TB sekolah, dan konselor sebaya; GYATSO (Giatkan Pelayanan Terpadu Atasi Tuberkulosis) melalui kolaborasi lintas sektor dan jejaring; SUKI (Sistem Upaya Edukasi Tuberkulosis) berupa media edukasi cetak dan digital; serta KATARA (Kolaborasi Lintas Program Atasi TB) yang mengintegrasikan skrining dalam dan luar gedung. Implementasi inovasi ini berhasil meningkatkan angka keberhasilan pengobatan (success rate) dari 88,09% pada 2023 menjadi 91,16% pada 2024, menurunkan ketidakpatuhan minum obat dari 22% menjadi 9%, serta meningkatkan pengetahuan pasien (57% menjadi 87%) dan kader TB (23,1% menjadi 76,8%). Selain itu, jumlah keluarga yang menerima terapi pencegahan TB naik lebih dari lima kali lipat, kasus baru yang ditemukan meningkat, serta stigma masyarakat terhadap TB menurun melalui pendekatan edukasi dan konseling sebaya. Melihat hasil yang dicapai, AVATAR TB BENDER berpotensi untuk direplikasi dan dikembangkan di wilayah lain, karena bersifat partisipatif, berbasis teknologi, dan mendukung transformasi layanan primer. Inovasi ini dapat menjadi model strategis dalam pencapaian target eliminasi TB tahun 2030.

Inovator Team: Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota (Pemda / Dinkes)

  • dr. R. Muh. Ihsan Sasraningrat – ketua
  • drg. Alya Litasya – anggota
  • Ns. Ashri Nafilah, S.Kep – anggota
  • Hanna Mulyani, A.Md.Keb – anggota
  • Maulana Riansyah, S.Tr.KL – anggota

Reviews

Comment Form

IHIA | Indonesia Healthcare Innovation Awards

© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality