Kompas Medikasi (kolaborasi Masyarakat Terhadap Penanganan Dispepsia & Hipertensi Melalui Media Edukasi)   

Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal. Komplikasi tersebut menjadi 3 dari 4 penyakit paling mematikan di Indonesia saat ini. Berdasarkan data BPJS Kesehatan di Puskesmas Lakawali angka pengendalian hipertensi (RPPT hipertensi ) pada tahun 2022 masih sangat rendah yaitu 1,04% sedangkan target adalah 5%. Pasien tidak minum obat secara teratur pada umumnya disebabkan rasa tidak nyaman pada ulu hati maupun gejala dispepsia lainnya. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian bahwa terdapat kaitan antara dispepsia dan hipertensi. Kondisi sebelum inovasi adalah edukasi diberikan hanya secara lisan di meja pelayanan. Media edukasi diperlukan untuk proses transfer informasi yang diberikan secara audio dan visual sehingga memudahkan pasien dan masyarakat memahami informasi yang diberikan. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa usia remaja/SMP juga berisiko mengalami dispepsia sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Lakawali belum pernah dilakukan upaya pencegahan dispepsia. Sehingga perlu skrining untuk mengetahui risiko dispepsia serta intervensi pada siswa risiko tinggi dispepsia. Inovasi Kompas Medikasi merupakan upaya menyelesaikan 2 masalah kesehatan sekaligus yaitu dispepsia dan hipertensi secara komprehensif baik kuratif maupun promotif & preventif. Fitur media edukasi dan skrining dispepsia disajikan pula secara daring untuk memudahkan masyarakat umum mendapatkan wawasan serta dapat melakukan skrining dispepsia di mana saja dan kapan saja. Optimalisasi inovasi memerlukan kolaborasi dengan berbagai instansi dan komunitas untuk menyebarluaskan informasi tentang fitur Kompas Medikasi kepada masyarakat. Sejak inovasi Kompas Medikasi diterapkan telah berdampak pada RPPT hipertensi meningkat yaitu tahun 2023 sebanyak 3,68 % dan 4,21 % pada tahun 2024. Hasil intervensi Siswa SMP risiko tinggi menunjukkan 81,48 % siswa mengalami penurunan risiko. Fitur Media Edukasi dan Skrining yang tersedia secara daring telah diakses lebih dari 5000 masyarakat umum.

Inovator Team: Perorangan / kelompok / Institusi / Perusahaan / Organisasi

• dr. Kelik Ismi Harjanto – Ketua