Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Berat badan digunakan untuk memperkirakan status gizi pasien, ?ngkat kesehatan, juga digunakan untuk keperluan dosis obatobatan kepada pasien. Beberapa pasien dalam kondisi disabilitas, atau pasien ?rah baring memiliki kendala dalam pengukuran berat badan sehingga berat badan yang akurat sulit didapatkan. Peneli? mengambil data awal didapa? bahwa, 100% (30) perawat menyatakan bahwa pasien ?dak dilakukan penimbangan berat badan karena pasien dengan perawatan total care, pasien kelemahan anggota gerak dan gangguan keseimbangan, pasien ?dak koopera?f, pasien gelisah dan pasien yang disabilitas hal ini disebabkan karena ?dak tersedianya ?mbangan berat badan seper? bed scale atau chair di rumah sakit. 63% (19) perawat mengatakan bahwa berat badan pasien didapatkan dari pernyataan pasien atau keluarga. Tujuan: Menganalisis akurasi es?masi berat badan dengan formula perhitungan lingkar lengan atas dan menganalisis efek?vitas penggunaan aplikasi perhitungan es?masi berat badan. Metode: Peneli?an ini menggunakan metode peneli?an kuan?ta?f. Hasil: Formula yang digunakan adalah model prediksi berat badan formula Katherina dengan nilai b = 95 % dan a = 5 %, dan telah diuji terhadap 164 orang dewasa, dengan nilai p-value 30 kg/m2 dengan nilai b = 90-95% dan nilai error tolerances 15%. Formula Crandall telah diuji dengan jumlah sampel 1.471 orang yang memiliki berat badan > 100kg dan berada pada kategori obesitas. Formula ini kemudian dicoding dan dibuat dalam aplikasi yang mudah dan lebih efisien untuk digunakan. Kesimpulan : Es?masi berat badan berbasis aplikasi ini dapat digunakan untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi jika berat badan ?dak akurat. Aplikasi yang mudah dan lebih efisien digunakan juga meningkatkan pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien pada rumah sakit.
Inovator Team: Perorangan / kelompok / Institusi / Perusahaan / Organisasi
© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality
Comment Form