Karies gigi merupakan masalah kesehatan kronis yang paling umum terjadi pada anak usia sekolah di Indonesia, berdampak buruk pada kualitas hidup, status gizi, dan prestasi akademik. Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang ada saat ini belum optimal dan menghadapi kendala dalam hal monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Inovasi Gerakan Anak Sekolah Bebas Karies (GEMAR BARIS) hadir sebagai solusi dengan mentransformasi pendekatan konvensional menjadi program yang terstruktur dan terukur. Inovasi ini berawal dari tiga pilar kegiatan inti : penyuluhan interaktif, sikat gigi bersama, dan aplikasi fluoride topikal/ vitamin gigi, yang kemudian diperkuat dengan pengembangan aplikasi digital untuk monitoring, dan evaluasi. Program ini mensinergikan teknologi digital dan kegiatan lapangan. Dalam pelaksanaannya di MI Nashrul Fajar, Kota Semarang, menunjukkan peningkatan signifikan pada skor pengetahuan siswa (dari 40 menjadi 80) dan penurunan skor Debris Index dari rata-rata 2,5 menjadi 1,2. Keberhasilan ini dicapai melalui pendekatan partisipatif, metode edukasi menarik, serta integrasi inovasi teknologi. GEMAR BARIS terbukti efektif sebagai model promotif dan preventif untuk menurunkan risiko karies pada anak sekolah, membentuk perilaku hidup bersih dan sehat yang permanen, serta menciptakan intervensi kesehatan gigi yang efektif dan berkelanjutan. Program ini juga sangat potensial untuk direplikasi ke sekolah lain. Oleh karena itu, diperlukan dukungan lintas sektor agar inovasi ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi kesehatan masyarakat.
Inovator Team: Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota (Pemda / Dinkes)
© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality
Comment Form