Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antimikroba merupakan ancaman global yang serius. Pada tahun 2019, AMR menyebabkan 1,27 juta kematian langsung dan berkontribusi pada 4,97 juta kematian di seluruh dunia. Penyebab utamanya adalah penyalahgunaan dan penggunaan berlebih antimikroba pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Indonesia, sebagai negara berpendapatan menengah, diproyeksikan menjadi salah satu dari lima negara dengan peningkatan konsumsi antimikroba terbesar pada 2030. Di RSUD Kota Mataram, pengawasan penggunaan antibiotik sebelumnya dilakukan secara manual menggunakan stiker ASO (Automatic Stop Order) yang ditempel pada rekam medis fisik pasien. Namun implementasinya tidak optimal karena keterbatasan anggaran, SDM farmasi, dan minimnya dukungan manajerial. Berdasarkan data tahun 2022, sekitar 38% pasien rawat inap masih menerima antibiotik lebih dari tiga hari tanpa evaluasi lanjutan. Kondisi ini berisiko meningkatkan kasus resistensi antimikroba dan menunjukkan lemahnya pelaksanaan sistem pengawasan yang sesuai Permenkes No. 8 Tahun 2015 tentang PPRA. Inovasi ASELOLE (Automatic Stop Order Berbasis Elektronik) mulai diterapkan pada tahun 2023 untuk mempermudah dan mempercepat proses pemantauan durasi penggunaan antibiotik. Sistem ini memungkinkan evaluasi otomatis dan pengingat waktu pemberhentian antibiotik secara elektronik, sehingga mengurangi risiko penggunaan antibiotik berkepanjangan yang tidak sesuai standar.
Inovator Team: Perorangan / kelompok / Institusi / Perusahaan / Organisasi
© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality
Comment Form