Wilayah yang cukup luas dan potensi terjadinya kasus kegawatdaruratan medis yang tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menuntut kesiapsiagaan tinggi dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, aparat penanggulangan bencana serta masyarakat. Jumlah kejadian kegawatdaruratan di Daerah Istimewa Yogyakarta relative tinggi yaitu 26 kasus/hari (sumber PSC 119 DIY, 2025). Kondisi jalan yang padat lalulintas menjadi tantangan tersendiri bagi kru ambulans saat menuju lokasi kegawatdaruratan maupun saat merujuk korban ke rumah sakit. Adanya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan ambulans menjadi persoalan tersendiri. Tahun 2010 saat erupsi Gunung Merapi ada petugas ambulans yang menjadi korban awan panas karena ketidaktahuan jalur aman menuju lokasi bencana. Kejadian kegawatdaruratan memerlukan kecepatan pelayanan dan juga keamananan bagi tim ambulans. Upaya yang dilakukan dalam merespon cepat suatu kejadian kegawatdaruratan dan bencana dengan menitikberatkan keamanan tim ambulans/kesehatan dengan menerapkan suatu inovasi yang diberi nama SPEED-DIY (Sistem Penanggulangan Emergency Disaster DIY). SPEED-DIY merupakan inovasi yang berisi strategi dalam upaya merespons kejadian kegawatdaruratan medis baik sehari-hari maupun bencana. Strateginya berupa peningkatan cakupan pelayanan kegawatdaruratan (perbanyak pelibatan tim ambulans), kecepatan akses ambulans menuju lokasi kegawatdaruratan dan menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan, menitikberatkan keamanan petugas dengan didukung oleh teknologi informasi. Dengan menerapkan inovasi diatas maka kecepatan pelayanan kegawatdaruratan dapat terpenuhi dengan optimal. Dampak yang dihasilkan dari inovasi ini adalah cakupan, kecepatan dan keamanan dalam pelayanan korban kegawatdaruratan medis akan meningkat. Inovasi ini sangat sederhana dan mudah diterapkan disemua wilayah.
Inovator Team: Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota (Pemda / Dinkes)
© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality
Comment Form