preloader image

Penerapan Artificial Intellegence (ai) Sebagai Deteksi Dini Infeksi Pada Luka Pasca Operasi Jantung   

ABSTRACK Gambaran Umum Inovasi : Kecerdasan buatan sebagai deteksi dini luka infeksi atau tidak infeksi ini dibuat dalam internal rumah sakit untuk mengatasi permasalahan infeksi daerah operasi (IDO). Kecerdasan buatan ini digunakan oleh setiap pasien atau keluarga pasien dengan cara melakukan scanning pada luka menggunakan kamera Handphone (HP) selama 10 detik kemudian hasil interpretasi kondisi luka pasien dapat dilihat dilayar Handphone yang digunakan oleh pasien tersebut. Setelah pasien melakukan scanning luka maka dalam 10 detik dokter atau Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi akan mendapatkan notifikasi dan hasil interpretasi yang sama dengan pasien pada System Informasi Rumah Sakit (SIMRS) atau Electronic Medical Record (EMR). Permasalahan yang diatasi : Membantu pasien lebih cepat mengetahui kondisi luka, menentukan langkah langkah dalam melakukan perawatan luka melalui informasi yang diberikan oleh kecerdasan buatan Solusi atau bentuk inovasi yang dikembangkan : Penggunaan kecerdasan buatan sebagai deteksi dini luka infeksi dan tidak infeksi pada pasien pasca operasi jantung Dampak atau Hasil Utama : Sebelum penggunaan kecerdasan buatan tahun 2022 rata insiden rate infeksi daerah operasi sebesar 4,52 % sedangkan setelah penggunaan kecerdasan buatan tahun 2024 rata rata infeksi daerah operasi sebesar 1,57 %. Artinya penggunaan kecerdasan buatan untuk deteksi dini infeksi luka operasi dapat menurunkan insiden infeksi daerah operasi (IDO) dan tindakan debridement sebesar 65,87% dan Sebelum penggunaan kecerdasan buatan periode tahun 2022 biaya yang digunakan untuk penanganan infeksi luka operasi dan debridement sebesar Rp 294.000.000 sedangkan setelah penggunaan kecerdasan buatan periode tahun 2024 Biaya yang digunakan untuk penanganan infeksi luka dan tindakan debridement sebesar Rp. 98.000.000. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa setelah penggunaan kecerdasan buatan sepanjnag tahun 2024 mengalami penurunan atau mengalami penghematan sekitar 66,7%. Potensi Pengembangan : Kecerdasan buatan ini dapat dikembangkan di rumah sakit lain tanpa menggunakan biaya yang besar.

Inovator Team: Perorangan / kelompok / Institusi / Perusahaan / Organisasi

  • Ns.Padiludin, S.Kep – Perawat Pengendali dan Pencegah Infeksi Jakarta Heart Center (JHC)
  • Dr. dr. Jusuf Rachmat,Sp.B, SpBTKV (k) mars – dokter bedAH THORAK KARDIVASKULARJakarta Heart Center (JHC)
  • dr. Regina Marliau, SP.BTKV – dokter bedAH THORAK KARDIVASKULARJakarta Heart Center (JHC)
  • Kunto Adji – MANAGER INFROMASI TEKNOLOGI Jakarta Heart Center (JHC)

Reviews

Comment Form

IHIA | Indonesia Healthcare Innovation Awards

© 2025 IHIA – Indonesia Healthcare Innovation Awards Made with purpose. Supported by UPQuality